Solo Backpacker Chapter Kuala Lumpur Part 2/2

Jumat, 20 Maret 2015


Setelah capek muter-muter (belanja) di pasar seni, akhirnya nanya-nanya puan (red: mbak-mbak) tempat pemberhentian GO KL. Bus GO KL memang nyaman banget, benar-benar serasa di Indomart :D alay nya kambuh. Tujuan selanjutnya, bukit bintang.
Pertama kali dengar nama bukit bintang, yang pertama kali ku bayangin ialah, tempat yang tinggi sehingga dapat melihat kuala lumpur secara keseluruhan serasa melihat bintang-bintang yang terhampar di daratan, yaahh seperti bukit bintang Jogja begitulah. Meskipun ketika searching yang keluar malah kaya jalanan di Namba, parahnya aku malah cuek aja. Akhirnya setelah melewati beberapa halte, bus berhenti dan banyak sekali penumpang yang bersiap-siap turun. Yak, sampailah aku di bukit bintang, dan ketika turun yang terlihat ialah,,,, deretan butik, galeri dan sejenisnya yang seluruhnya ialah barang-barang branded. Dan yang kupikirkan setelah itu ialah, “backpacker dilarang masuk”. Tak perlu repot-repot masuk untuk memastikan harganya, bahkan kalaupun ada diskon besar-besaran sekalipun.
Berhubung saat itu masih hari raya imlek, berbagai hiasan dan oranamen imlek bertebaran di sepanjang jalanan bukit bintang. Mungkin itu cara mereka memanjakan pelanggan V.I.P. Iseng pulalah aku masuk ke starhill mall dan suasana imlek memang tidak mengecewakan. Jalanan masuknya dihiasi oleh lampion dan lumayan banyak yang foto-foto disana, aku nggak boleh kalah!! Hahahhaaa,,, memasuki lobi, bunga teratai yang membentuk koridor benar-benar memanjakan mata, benar-benar keren. Setelah itu ada tangga menurun yang juga dihiasi oleh Bungan teratai disepanjang tepiannya. Serasa di taman gitulah,,, tentu saja semua bunga itu palsu. Tangga itu menuju center mall, apa ya nyebutnya,,, dan disanalah patung kambing yang melambangkan shio tahun 2015 berdiri menjulang hingga hampir lantai 4. Namun bukan itu yang membuat menarik, keseluruhan ruang itu benar-benar di desain sedemikian rupa yang didominasi oleh warna merah, cool.



Capek berfoto ria (red: selfie) aku meneruskan perjalananku yang tak tentu arah. Sampai akhirnya aku menemukan Uniqlo, salah satu brand yang harganya sedikit bersahabat disbanding brand yang lain, meskipun begitu aku juga nggak beli,, hehehe, bukan kantong mahasiswa yang lagi backpackeran. Setelah beberapa saat jalan nggak jelas, akhirnya memutuskan untuk beli minuman. Kedai minuman sih banyak, tapi rata-rata sekelas McD. Akhirnya kuputuskan untuk beristirahat sambal menyeruput es coklat sambal memperhatikan orang yang berlalu-lalang. Ketika hendak pergi, aku melihat eskalator yang menuju UG, sekilas kulihat ada deretan etalase cake. Saat itu juga jiwa kuliner ini terpacu untuk segera melangkah ke eskalator tersebut. 

Kelihatankan diseberang sana ada eskalator kebawah? jangan salah fokus #ehh

Surge pecinta kuliner khas Asia Timur. Kuliner dari semua negara itu ada disana dan penjualnya pun pribumi sana. Saat itu juga kaki melangkah semakin cepat untuk mencari makanan yang selama ini bikin penasaran “ramen”. Seluruh ramen yang ada di Jepang non halal, yah maklum soalnya muslim disana minoritas, dan ini di Malaysia, Negara Islam. Tara!! Kedai Ramen berjejer dengan varian rasa dan di plang nya pun tertulis dengan huruf besar ‘NONHALAL’ #gulink-gulink #MatiRasa :D seketika itu juga speechless di depan kedai. Mungkin melihat wajah ini yang tadinya tersenyum riang dan dengan cepat berubah menjadi suram, si penjual itupun hanya tersenyum. Mungkin dia paham karena aku berkerudung, meskipun si penjualnya ikemen yang tersenyum semanis gulali, hal tersebut nggak dapat merubah ramen seketika menjadi halal, jadinya yahh,, tetep BT. Aku akhirnya memutuskan untuk mencari kedai yang lain, berharap ada ramen yang lain, semoga jodoh nggak kemana #ehh. Tidak jauh dari situ ada Isetan yang menjual berbagai makanan dari berbagai Negara, walhasil karena terlalu lelah dan lapar, aku mengambil beberapa sushi dan segera keluar dari situ. Saat itulah aku sadar, aku terlalu jauh masuk kedalam dan jauh sekali dengan pintu keluar, dan akupun juga baru sadar, keseluruhan pelanggan disana berwajah khas asia timur, berkulit kuning, mata sipit dan sejenisnya. Selain itu aku satu-satunya yang berkerudung, benar-benar out of the box dalam artian ras. Selain itu, ternyata dari tadi semua mata memandang kearahku, huwaaa, jadi makin salah tingkah. Aku pun berusaha berjalan secuek mungkin seakan aku memang berada di habitatku, namu nyatanya seakan-akan mereka berpikir “eh ada makhluk bertudung, pendek, dekil, hidup pula” hahhahaha lebay kambuh part sekian. Aku pun melengos begitu saja dan akhirnya berhasil keluar setelah gagal mencari pintu keluar yang lain.


Kembali lagi aku mencari bus GO KL untuk pulang karena kaki ini sungguh benar-benar tak berdaya setelah berjalan hampir seperempat hari. Waktu telah menunjukkan pukul 4pm waktu Malaysia. Aku duduk di kursi paling belakang sambal menikmati nyut-nyutan yang mulai menjalar keseluruh tubuh. Tiba-tiba para penumpang berhamburan turun dan entah mengapa aku malah ikut turun, konformitas. Setelah turun aku malah celingak-celinguk kebingungan dan setelah menengadah keatas aku baru tahu kalau aku berada di depan KLCC, bah!! Aku berbalik untuk kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Namun naas, sudah nggak ada bus satupun yang tersisa, akhirny a masuk juga ke KLCC. Yah, begitulah, backpacker nggak pernah mau rugi meskipun udah benar-benar capek dan ingin pulang. Setelah membeli beberapa kuliner (lagi), akhirnya waktunya pulang. Meskipun seluruh transportasi di Malaysia itu nyaman, menurutkan monorail yang terbaik :)

1 komentar:

  1. cctv hebros mengatakan...:

    Selamat Sore,
    Salam kenal dari PT. Hebros,
    Perusahaan yang bergerak dibidang IT dan Jasa Pemasangan, Penjualan dan Perawatan Camera CCTV Indooor dan Outdoor,
    Website : https://www.hebros.co.id

Posting Komentar